REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Kementerian Sosial (Kemensos) membedah rumah penduduk yang telah lanjut usia Ahad (26/5). Rumah yang dibedah yaitu rumah milik Asep Zakaria (72 tahun) warga Kampung Kambing RT 07/06 Kelurahan Karang Asem Barat Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Menteri Sosial (Mensos) Salim Segaf Al Jufri mengatakan, kepedulian terhadap para lansia merupakan tanggungjawab bersama. Untuk itu, dibutuhkan upaya yang berkesinambungan dari berbagai pihak agar masalah kesejahteraan sosial lansia tidak menjadi permasalahan sosial di kemudian hari.
Data Direktorat Pelayanan Lanjut Usia Kemensos mencatat saat ini terdapat 18.043.717 penduduk lansia di Indonesia. 2.851.606 orang diantaranya terlantar dan 4.658.280 rawan telantar.
"Banyak faktor yang menyebabkan lansia menjadi terlantar mulai dari faktor ekonomi, gaya hidup, maupun budaya," tutur Salim kepada Republika di lokasi pembangunan rumah lansia di Kampung Kambing RT 07/06 Kelurahan Karang Asem Barat, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (26/5).
Salim menuturkan, sebelumnya Kemensos mendata dan melakukan verifikasi terlebih dahulu terhadap rumah-rumah lansia yang tidak layak huni.
Program pembedahan rumah lansia dimulai dengan membedah 20 rumah dari 100 rumah di Kecamatan Tajurhalang dan Kecamatan Citereup Kabupaten Bogor Jabar. "Lansia pemilik rumah diberikan masing-masing Rp 10 juta untuk modal membangun rumah," kata Salim.
Selain program bedah rumah lansia, Kemensos memberikan program Asuransi Lanjut Usia (Aslut) bagi 26.500 lansia di 33 provinsi dan bantuan day care ataupun home care kepada 12.500 LKS. Mereka pun mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi tenaga pekerja sosial.
Lebih lanjut Salim menuturkan dalam penanganan lansia telantar dan rawan terlantar Kemensos akan bekerja sama dengan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) dan tenaga yang terlatih.
Salah satu lansia yang rumahnya dibedah, Asep Zakaria (72 tahun) mengaku senang rumahnya mendapatkan bantuan untuk diperbaiki.
Pria asal Sukabumi yang dulu bekerja sebagai tukang becak ini mengaku bersyukur mendapatkan bantuan dari pemerintah. Ia pun berencana setelah rumahnya rampung dibangun ia dan istrinya Ika (50 tahun) berencana untuk membuka warung kecil di depan rumahnya.