Jumat 24 May 2013 18:53 WIB

Diduga Stres, Anggota Polda Metro Tembak Kepala Sendiri

pistol/ilustrasi
pistol/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Polda Metro Jaya Brigadir Jeremy Manurung tewas dengan cara menembak pada bagian kepalanya diduga akibat stres.

"Penyebab bunuh diri masih didalami, sementara diduga stres," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Jumat (24/5).

Rikwanto menjelaskan kronologis kematian penyidik Unit 5 Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tersebut berdasarkan keterangan istrinya.

Berawal saat korban pulang kerja tiba di rumah Jalan Kusen 2 Nomor 2 Kelurahan Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, sekitar pukul 10.00 WIB, kemudian langsung masuk kamar dan mengunci diri, karena tidak mau membuka pintu.

Istri korban pergi menjemput putrinya yang pulang sekolah dan tiba di rumah kembali sekitar pukul 13.15 WIB, namun kondisi pintu rumah terkunci dari dalam.

"Istri korban memanggil mertuanya yang tinggalnya tidak jauh," ujar Rikwanto.

Istri dan ayah korban, Rensus Manurung sempat memanggil Jeremy, namun tidak ada jawaban, sehingga keduanya membuka paksa pintu rumah dengan linggis.

Saat membuka pintu kamar, keduanya melihat korban dalam kondisi sudah tergeletak meninggal dunia dengan kepala berdarah dan terdapat pistol di sekitar tempat kejadian.

Saat ini, petugas kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara, sedangkan jasad korban berada RS Ongkomulyo (Omni) Pulomas, Jakarta Timur dan rencananya akan dilakukan otopsi di Rumah Sakit Pollri, Kramatjati.

Rikwanto menyebutkan Jeremy yang lahir pada 19 April 1982, merupakan salah satu penyidik terbaik di Subdirektorat Jatanras Ditreskrum Polda Metro Jaya

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement