Kamis 23 May 2013 22:00 WIB

Tidak Ada Subsidi, Tarif KA Melonjak

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Hazliansyah
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Antara
PT Kereta Api Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAWAH BESAR -- Tarif kereta ekonomi jarak jauh dan jarak sedang melonjak tajam. Untuk kereta Progo dari Terminal Senen menuju Terminal Lempuyangan, Yogyakarta misalnya, yang tarif semula Rp 35 ribu, kini naik hingga empat kali lipat menjadi Rp 120 ribu-Rp 150 ribu.

Kepala Humas PT KAI, Mateta Rijalulhaq menjelaskan, kenaikan tarif tersebut terjadi karena KA ekonomi saat ini sudah dipasangi AC. Menurut aturan yang berlaku, kata dia, KA ekonomi dengan pendingin ruangan tidak mendapatkan subsidi pemerintah.

"Jadi tarifnya kita yang menetapkan," jelas dia dalam konferensi pers di gedung Jakarta Railways Center, Jakarta Pusat, Kamis (23/5).

Menurut Mateta, pemasangan AC dilakukan PT KAI demi meningkatkan kualitas layanan pada penumpang. PT KAI, kata Mateta, mau tidak mau harus menaikkan tarif untuk menutupi biaya operasional.

Namun demikian, kata dia, jika pemerintah memutuskan akan memberikan subsidi pada penumpang KA ekonomi AC, maka PT KAI juga akan menurunkan tarif. "Kalau Public Service Obligation (PSO) turun, ya harga turun," jelas dia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menyatakan akan mempertimbangkan pemberian subsidi pada KA ekonomi jarak jauh yang sudah dipasangi AC. Namun demikian, Kementerian Perhubungan juga harus merevisi peraturan menteri yang mengatur tentang tarif kereta tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement