REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Ancaman krisis air bersih membayangi wilayah Kabupaten Indramayu di musim kemarau. Untuk mengantisipasinya, PDAM Tirta Dharma Ayu pun telah membuat sejumlah langkah antisipasi.
"Ya kami berusaha agar krisis air bersih tidak terjadi," ujar Direktur Umum PDAM Tirta Dharma Ayu, Endang, kepada Republika, Kamis (23/5).
Endang mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola bendung Rentang di Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Bendung Rentang merupakan salah satu sumber utama pasokan bahan baku PDAM. Dia meminta agar selalu dialirkan debit air dengan volume yang cukup pada musim kemarau.
Selain dari bendung Rentang, tambah Endang, pasokan air baku juga akan dibantu dengan dioperasikannya intake PDAM di Desa Pamayahan, Kecamatan Lohbener. Dia menyatakan, para pelanggan di sekitar wilayah tersebut kini bisa menikmati layanan air ledeng dengan debit yang cukup tinggi.
Tak hanya itu, Endang menambahkan, pasokan air juga akan dibantu dari bending Karet yang ada di Brondong dan Waledan. Dia berharap, sumber air tersebut tidak dijebol oleh petani dan petambak.
"Pengalaman tahun lalu, sumber air tersebut dijebol sehingga mengganggu layanan kepada pelanggan PDAM," tutur Endang.
Sedangkan untuk beberapa kecamatan di Kabupaten Indramayu wilayah barat, Endang mengaku sudah bekerja sama dengan pengelola bendung Salamdarma. Bahkan, pihaknya sudah membayar sejumlah uang untuk memperoleh pasokan air tersebut.
"Kalau ternyata nanti airnya tidak ngalir, ya akan kita tuntut," kata Endang menegaskan.
Lebih lanjut Endang mengatakan, PDAM Indramayu juga sudah menyiapkan lima unit mobil tangki air keliling. Mobil tersebut akan dioperasikan melayani daerah-daerah yang mengalami krisis air bersih.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala BMKG Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Pujiono, memeringatkan masyarakat di wilayah pantura untuk mengantisipasi krisis air bersih. Apalagi, puncak musim kemarau tahun ini diprediksi akan bersamaan datangnya dengan bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri.
Untuk puncak musim kemarau, Pujiono memprediksi akan berlangsung sekitar Agustus. Padahal, saat itu umat Islam sedang melaksanakan ibadah puasa Ramadhan dan lebaran Idul Fitri. Karenanya, kebutuhan air bersih akan meningkat dibandingkan hari-hari biasa. "Hemat-hematlah menggunakan air bersih," kata Pujiono menegaskan.
Pujiono pun mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai krisis air bersih. Karenanya, masyarakat harus mulai menampung air bersih untuk mengantisipasi datangnya puncak musim kemarau.
Salah seorang warga Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Rahmah berharap, musim kemarau nanti tidak akan diikuti dengan krisis air bersih. Hal itu terutama saat bulan Ramadhan dan Idul Fitri pada Juli dan Agustus mendatang.
"Biasanya kalau musim kemarau air ledeng tidak ngocor. Semoga tahun ini hal itu tidak terjadi," kata Rahmah menegaskan.