REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), kesulitan memantau kegempaan Gunung Tangkuban Parahu. Alasannya, peralatan pemantau aktivitas kegempaan yang dipasang di kawasan Kawah Ratu hilang digondol pencuri.
Kepala PVMBG Surono menjelaskan, pihaknya baru mengetahui ada pencurian, Selasa (21/5) pukul 15:30 WIB. "Peralatan yang dicuri adalah seismometer dan baterai accu," katanya di Bandung, Rabu (22/5).
Surono mengatakan, hilangnya alat pemantau seismik di stasiun Ratu dan rusaknya repeater di bibir kawah Ratu (laboratorium penelitian petir–ITB), maka sejak 21 Mei 2013, aktivitas kegempaan Gunung Tangkuban Parahu tidak terpantau. "Pemantauan yang dapat kami lakukan saat ini hanya pemantauan visual saja," katanya.
Sebagai catatan, letusan terakhir Gunung Tangkuban Parahu yang terjadi pada Februari sampai Maret 2013 lalu, pusat letusan di Kawah Ratu yang merupakan kawasan yang paling banyak dikunjungi para wisatawan dan selain itu pula banyaknya orang yang berdagang di sekitarnya. Surono mengaku, pihaknya sudah melaporkan aksi pencurian ini ke berbagai pihak terkait.