Rabu 22 May 2013 17:56 WIB

Sumur Tercemar Bensin, Warga Tuntut SPBU Leuwigajah Ditutup Total

Rep: Rina Tri Handayani/ Red: Djibril Muhammad
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Salah satu SPBU Pertamina (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Warga menuntut SPBU 34.40511 di Jalan Leuwigajah Kota Cimahi ditutup total. Sebelumnya, pada Selasa (21/5) kemarin dua warga meninggal saat menguras sumur yang tercemari bensin.

"Pemkot Cimahi melalui Kantor Lingkungan Hidup sudah menutup SPBU karena tidak nyaman buat warga," ujar Lurah Kelurahan Utama, Asep Bahtiar, Selasa (22/5).

Asep mengatakan SPBU tersebut sudah tidak beroperasi karena disegel warga sekitar dua minggu. Sebab, sumur yang ada di sekitar SPBU tersebut mengandung bensin sehingga warga tidak bisa menggunakannya.

Selain itu, sumur yang tercemar mengakibatkan warga Kampung Hujung Kulon RT 03 RW 05, Devi Mulyanto (31 tahun) dan Zainal (30 tahun) meninggal dunia.

Pihaknya berharap permasalahan tersebut bisa diselesaikan baik-baik dengan pengelola atau pemilik SPBU. Dia juga mengatakan warga menuntut ganti rugi atau kompensasi. Saat ini, ganti rugi baru berupa santunan kematian sebesar Rp 15 juta.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Untung Undiyanto mengatakan setelah ada laporan dari warga, pihaknya meminta pihak SPBU untuk menguras bensin yang mencemari sumur warga. Namun, setelah dicek, bensin yang harusnya dikuras dan dimasukkan ke tangki ternyata hanya dibuang ke selokan.

Menurut dia, untuk bisa menutup total SPBU tersebut harus menunggu hasil Pertamina. Sebab, SPBU yang ada sejak 1996 merupakan binaan Pertamina. Sehingga, tidak bisa memberikan sanksi begitu saja.

Operator SPBU Leuwigajah, Amas mengatakan sejak SPBU disegel warga, pemilik SPBU belum pernah ke datang. Sebanyak 12 karyawan juga menganggur dan tidak digaji. "Susah ketemu," katanya.

 

Menurut dia, awalnya, pencemaran bensin masuk ke sumur diketahui karena air berbau. Warga kemudian mengambil air tersebut, dibuang ke tanah dan dibakar kemudian menyala. Sehingga, sudah pasti mengandung bensin.

Namun, dia mengaku tidak mengetahui pencemaran tersebut karena merembes atau terdapat kebocoran tangki penampungan. Sementara dia akan mengikuti kehendak warga jika menuntut untuk menutup total. SPBU tersebut diberi garis polisi, begitu pula sumur yang mengakibatkan korban jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement