REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengusulkan kuota volume BBM bersubsidi sebesar 48 juta kiloliter dalam RAPBN Perubahan 2013.
"Volume BBM dalam APBN sebesar 46,01 juta kiloliter, sedangkan usulan RAPBN-P sebesar 48 juta kiloliter," kata Jero dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, jumlah kuota BBM tersebut terdiri atas premium dan bioetanol sebesar 30,77 juta kiloliter, minyak tanah 1,2 juta kiloliter, minyak solar dan biodiesel 16,03 juta kiloliter.
Untuk elpiji 3 kg, pihaknya mengusulkan sebesar 4,39 juta ton.
Subsidi BBM untuk biodiesel diusulkan tetap sama dengan APBN, yakni Rp3.000 per liter, bioetanol tetap Rp3.500 per liter, alpha BBM subsidi ditambah sebesar Rp50 per liter dari Rp642,64 menjadi Rp692,64 per liter.
"Alpha BBM bersubsidi di APBN Rp642,64, jadi ditambah Rp50 per liter menjadi Rp692,64," katanya.
Untuk subsidi listrik tahun berjalan diusulkan menjadi sebesar Rp87,24 triliun, naik dari nilai sebelumnya yakni Rp78,63 triliun.
Asumsi harga minyak dunia diusulkan sebesar 108 dolar AS per barel, naik dari asumsi sebelumnya sebesar 100 dolar AS per barel.
Sementara itu, produksi minyak dan gas bumi ditargetkan lebih rendah, yaitu sebesar 840.000 barel per hari dan 1,24 juta barel per hari dari sebelumnya 900.000 barel per hari dan 1,36 juta barel per hari. Hal ini akan membuat lifting migas turun ke 2,08 juta barel per hari dari sebelumnya 2,26 juta barel per hari.
"Lifting migas dari 2,26 juta barel diusulkan turun jadi 2,08 juta barel per hari," katanya.