Selasa 21 May 2013 20:14 WIB

Penyaluran Elpiji Melon di Lampung Mulai Normal

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Gas 3 Kg
Gas 3 Kg

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Setelah dua pekan langka, penyaluran gas elpiji tabung tiga kilometer atau tabung melon, mulai lancar dan normal kembali di Lampung, Selasa (21/5).

Warga di Bandar Lampung, telah mendapatkan gas elpiji di SPBU dan warung dengan harga bervariasi kisaran Rp 14 ribu hingga Rp 20 ribu per tabung.

Pemantauan Republika di beberapa pemukiman penduduk, Selasa (21/5), stok elpiji tabung melon sudah tersedia di sejumlah agen, pengecer, maupun di warung-warung. Pihak SPBU Jalan Cut Ditiro, menjual elpiji tabung melon seharga Rp 14 ribu per tabung.

Sebelumnya, sejak dua pekan lalu, SPBU tidak lagi mendapatkan pasokan elpiji dari distributor pertamina. Sedangkan di warung-warung pemukiman penduduk, elpiji tabung melon juga sudah mulai tersedia, namun harganya masih tinggi kisaran Rp 18 ribu hingga Rp 20 ribu.

"Kami masih modal lama, jadi kami jual masih Rp 20 ribu," kata Fifi, pemilik warung di Tanjungkarang Barat.

Sedangkan pengelola SPBU, mengaku sudah mendapatkan pasokan gas elpiji tabung melon sejak dua hari terakhir. Sedangkan pasokan tabung 12 kilogram, masih belum normal. Pihak SPBU menjual gas tabung melon Rp 14 ribu per tabung.

"Tabung kecil sudah normal, tapi tabung besar masih kosong," ungkap Achmad, petugas elpiji SPBU Kemiling.

Warga Telukbetung, juga merasakan elpiji tabung kecil sudah tersedia kembali. Warga berharap penyaluran elpiji tidak tersendat seperti kemarin, sehingga ada yang memanfaatkan kelangkaan elpiji dengan menaikkan harga seenaknya.

"Kalau tabung elpiji langka, harganya pasti naik," kata Timbul, pemilik warung makan di Telukbetung Selatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement