REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Hasil tangkapan ikan para nelayan di kawasan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi mulai mengalami peningkatan. Sebelumnya, produksi ikan laut Sukabumi sempat menurun drastis dan terpaksa mendatangkan pasokan dari luar daerah terutama Jakarta.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Ayom Budi Prabowo, mengatakan, hasil tangkapan ikan meningkat sekitar 40 persen. "Namun peningkatan ini belum maksimal karena masih terkendala cuaca," ujar dia kepada Republika, Senin (20/5).
Ayom megatakan, saat ini produksi ikan yang cukup banyak, seperti tuna. Sementara jenis yang masih sulit dicari nelayan seperti ikan layur.
Diakui Ayom, kondisi cuaca yang tidak menentu akhir-akhir ini berpengaruh pada hasil tangkapan ikan. Bila cuaca tidak mendukung maka para nelayan tidak akan melaut. Sebab, biaya operasional tidak akan sebanding dengan hasil tangkapan. Akibatnya, produksi ikan mengalami fluktuasi atau turun naik.
Kondisi seperti ini tidak hanya terjadi di Palabuhanratu melainkan di titik pendaratan ikan lainnya. Nelayan Sukabumi tersebar di enam lokasi pendaratan ikan yakni Cisolok, Cibangban, Ujunggenteng, Palabuhanratu, Ciwaru, dan Minajaya.
Wakil Ketua Bidang Kelautan dan Perikanan, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Sukabumi, Tendi Sudama menerangkan, hasil tangkapan ikan lokal belum begitu banyak. Diperkirakan hasil tangkapan ikan hanya mampu memenuhi kebutuhan pasar lokal.