Senin 20 May 2013 16:21 WIB

Konvensi Partai Demokrat, Konvensi Setengah Hati

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Bendera Partai Demokrat.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Bendera Partai Demokrat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Ary Dwipayana mengkritik sistem konvensi semi-terbuka yang diterapkan Partai Demokrat. Menurut Ary sistem-semi terbuka menitikberatkan keterlibatan elite dalam proses seleksi. 

"Sistem ini seperti sistem seleksi elite," kata Ary ketika dihubungi Republika di Jakarta, Senin (20/5).

Ary pesimis konvensi capres Partai Demokrat mampu melahirkan calon pemimpin alternatif. Pasalnya proses seleksi cenderung mencari pemimpin yang memenuhi kriteria Demokrat. Figur-figur potensial yang tidak memenuhi kriteria Demokrat hampir dipastikan tidak akan bisa lolos dalam seleksi. 

"Bisa dibilang ini konvensi setengah hati. Konvensi-konvesian," ujar Ary.

Pada akhirnya, kriteria capres Partai Demokrat akan merujuk kepada kriteria yang ditetapkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Ary mengatakan SBY akan memilah orang yang memiliki kedekatan emosional dan politik dengannya. Dengan kata lain, konvensi hanya semacam alat bagi SBY mendapat legitimasi publik atas capres yang dia kehendaki. 

"SBY tetap menjadi penentu dalam proses pencapresan," katanya.

Dari sejumlah nama calon peserta konvensi Demokrat, Ary mengatakan nama Gita Wirjawan dan Pramono Edhie berpeluang besar menang. Selama ini kedua tokoh itu dikenal dekat dan tidak pernah memiliki konflik politik dengan SBY. Sedangkan Marzuki Alie dinilai cukup berat bisa lolos seleksi.  

Mention Yukk, Satu jenis kosmetik yang ada di Meja rias Kamu!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement