Senin 20 May 2013 13:30 WIB

Selama Ujicoba Naik Bus Listrik Gratis

Rep: yulianingsih/ Red: Taufik Rachman
Prototip bus listrik membawa rombongan berkeliling saat digelar Fun Drive Mobil Listrik Nasional di sela peluncuran Hakteknas Ke-17 di halaman Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (26/6).
Foto: FOTO ANTARA/Ismar Patrizki
Prototip bus listrik membawa rombongan berkeliling saat digelar Fun Drive Mobil Listrik Nasional di sela peluncuran Hakteknas Ke-17 di halaman Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Bus listrik produk LIPI-Kemenristek yang diujicobakan di Yogyakarta akan dioperasikan selama tiga bulan. Mini bus ini hanya akan menempuh rute dari Terminal Ngabean Yogyakarta-Tamanpintar-Jalan Mataram-Malioboro-Kraton-Terminal Ngabean kembali.  

"Karena ini ujicoba dan masih dalam bentuk riset maka hanya  akan menempuh rute lingkar Kraton Yogya. Nanti siapa saja boleh naik dan gratis," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi, Informasi (Dishub Kominfo) DIY, Tjipto Haribowo, Senin (20/5).

Menurutnya setiap hari bus ini akan menempuh rute tersebut tiga sampai empat kali saja. "Karena masih dalam ujicoba maka bus ini akan dikawal," katanya.  Bus listrik ini kata dia, juga akan  menjadi obyek belajar di Tamanpintar. Pengunjung katanya, bisa melihat, merasakan dan bertanya lebih jauh tentang mobil ini.

Indra Bastian, guru besar UGM yang merupakan konsultan dan  tim observasi bus itu mengatakan, pihaknya akan melakukan observasi terhadap bus yang diujcobakan di Yogya ini selama 30 hari ke depan.

"Sementara mobil ini akan dioperasikan di area wisata dekat Kraton.Nanti akan ada suttle di beberapa titik," ujarnya. Ada sekitar 8 hingga 9 titik henti.  Sepanjang rute Ngabean-Tamanpintar--Malioboro-Kraton dan Ngabean lain.

Setiap belokan jalan di sepanjang rute itu kata dia, akan  ada monitor pengawas. Selain itu ada saru petugas yang berada di bus untuk melakukan pemantauan. "Jarak rute awal hanya 8,2 kilometer dengan kecepatanperjalanan 10,7 kilometer/jam. Waktu tempuh 46 menit. Waktu operasi selama 6 jam dalam sehari," tambahnya.

Selain operasionalnya sendiri, pihaknya juga mengobservasi manajemen busnya, penumpangnya serta batery sebagai penyimpang energi bagi bus tersebut. Hasil observasi pihaknya tersebut akan menjadi bahan masukan terhadap perbaikan bus tersebut ke depan.

Sementara itu Ketua Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Kemenristek,  Abdul Hapid dalam paparannya mengatakan, bus listrik ciptaan LIPI ini berpotensi digunakan untuk  angkutan umum perkotaan. Beberapa keunggulannya, kata dia adalah  efisiensi penggunaan energi dua kali lebih efisien dibandingkan dengan kendaraan bermesin konvensional.

"Selain itu kelebihaan lainnya biaya opersional dapat ditekan hingga 50 persen dan biaya perawatan juga turun lebih dari 70 persen serta tanpa emisi gas buang sehingga ramah lingkungan," ujarnya.

Bus listrik karya LIPI ini sudah diuji sejak 2011 di Bandung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement