REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menyatakan proses evakuasi korban longsor PT Freeport Indonesia terus dilakukan. Ia menegaskan semua pihak konsentrasi dalam upaya penyelamatan, termasuk PT Freeport Indonesia yang menghentikan usahanya.
"Upaya terus kita lakukan melalui ahli-ahli pertolongan baik dalam maupun luar negeri. Semua konsen pada penyelamatan melalui teknik dan metode pengiriman oksigen ke dalam sambil terus menerus dilakukan upaya evakuasi," kata Muhaimin sebelum melaporkan perkembangan terakhir musibah tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jakarta, Senin (20/5).
Muhaimin mengungkapkan sampai saat ini, laporan yang diterimanya ada lima orang korban longsor Freeport yang mengalami luka parah dan kritis. Mereka harus dilarikan ke rumah sakit di Jakarta.
Selain itu, ada 11 orang pekerja Freeport yang meninggal dunia, sedangkan sisanya yang diperkirakan ada 20-an orang lagi masih tertimbun di lokasi longsor.
Dalam proses evakuasi, Muhaimin mengakui adanya sejumlah kendala sehingga proses evakuasi yang sudah berlangsung selama sepekan belum benar-benar final. Kendala utamanya terkait dengan lokasi korban tertimbun yang berada di bawah tanah dengan kedalaman puluhan meter.
"Lokasinya yang sangat dalam. Sangat dalam. Puluhan meter. Kalau terlalu dalam dan memang harus menggunakan teknik yang sangat canggih," ujar Muhaimin.