Ahad 19 May 2013 10:05 WIB

'Sarjana Indonesia Hanya Modal Ijazah'

Rep: Yulianingsih/ Red: A.Syalaby Ichsan
Sarjana (ilustrasi)
Foto: sitekno.com
Sarjana (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lulusan sekolah maupun Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia sebagian besar hanya bermodalkan ijazah. Sangat jarang diantara mereka yang memiliki kualifikasi tertentu apalagi terstandar secara nasional maupun internasional.

Padahal sebentar lagi Indonesia akan memasuki pasar tenaga kerja global. Karena itulah pemerintah mulai menyusun Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia.

 

"Perjanjian perdagangan yang sudah ditandatangani sejak 1980 kita tidak siap. AFTA akan diberlakukan mulai 2015 kita juga tidak siap," ujar anggota  Tim Penyusun KKNI Dikti Kemendikbud Endrotomo pada  Seminar Nasional Penelitian Pendidikan dan Penerapan MIPA,  di ruang Seminar FMIPA UNY, Sabtu (18/5). 

Kegiatan tersebut  diselenggarakan dalam rangka Dies Natalis ke-49 UNY dan diikuti sekitar 350 peserta dosen dan guru se-Indonesia.

Menurutnya, ketidaksiapan para sarjana dan lulusan sekolah tersebut disebabkan  tidak adanya kualifikasi terstandar dalam sistem pendidikan Indonesia. Karena itu, dia mengaku tengah menyusun KKNI tersebut.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement