Sabtu 18 May 2013 15:29 WIB

JK Ungkap Tujuh Tahapan Atasi Bencana

Rep: Heri Purwata/ Red: Karta Raharja Ucu
Jusuf Kalla (JK)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jusuf Kalla (JK)

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla mengatakan, bencana tidak dapat dihindari. Karenanya, keberadaan relawan pemuda tanggap bencana diharapkan bisa mengarahkan masyarakat menghindari bencana.

Pernyataan itu disampaikan JK daam acara pelatihan dan deklarasi Pemuda Tanggap Bencana DIY di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, DIY, Sabtu (18/5). Deklarasi ini dihadiri Menpora Roy Suryo; Sri Paku Alam IX mewakili Gubernur DIY Sri Sultan HB X; Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Fathul Hadi; Wakil Bupati Sleman, Hj Yuni Satia Rahayu dan sejumlah tamu undangan.

“Pelatihan ini dimaksudkan agar para relawan ini bisa memberi masukkan kepada masyarakat untuk menghindarkan masyarakat dari bencana agar tidak terjadi korban jiwa,” kata mantan wakil presiden RI itu.

JK, begitu ia biasa disapa, mengatakan, ada tujuh tahapan untuk mengatasi bencana yaitu pencegahan dan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi. Menurut pria 71 tahun ini, pencegahan bencana bisa dilakukan dengan serangkaian upaya melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. "Seperti jangan menebang pohon sembarangan,” sebut pria kelahiran 15 Mei 1942 di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan itu mengakhiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement