Kamis 16 May 2013 22:36 WIB

Presiden Minta Kecelakaan Kerja di Freeport Diselidiki

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: FOTO ANTARA/Ari Bowo Sucipto/nz/13.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pihak PT Freeport dan aparat keamanan terkait melakukan penyelidikan kecelakaan kerja yang terjadi di kawasan pertambangan milik perusahaan tersebut sehingga tidak terjadi lagi di masa mendatang.

"Setiap pekerja di institusi manapun berhak mendapatkan perlindungan kerja. Segera lakukan investigasi kejadian PT Freeport," kata Presiden dalam akun Twitter-nya @SBYudhoyono di Jakarta, Kamis (16/5) malam.

Kepala Negara mengatakan, ikut berduka atas kejadian tersebut dan telah meminta pihak terkait untuk mengintensifkan upaya-upaya penyelematan. "Dengan kejadian kecelakaan di Freeport saya minta semua perusahaan di Indonesia meningkatkan keselamatan pekerjanya," tegas Presiden.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah Papua segera menerjunkan tim investigasi untuk menyelidiki runtuhnya terowongan pelatihan PT Freeport pada Senin (13/5) yang menyebabkan puluhan orang terperangkap.

Kepala bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Kombes Pol I Gede Sumerta Jaya melalui pesan singkat, Kamis, mengatakan pihaknya akan segera melakukan penyelidikan."Hari ini atau besok Polda akan menurunkan tim investigasi yang dipimpin oleh Dir Reskrimum," katanya.

Menurutnya, tim akan meminta keterangan kepada pihak manajemen PT Freeport dan korban yang selamat. "Intinya ingin meminta keterangan baik lewat manajemen PT Freeport maupun korban, apa penyebab kejadian tersebut," katanya.

Kabar terakhir, tim penyelamat kembali menemukan satu jenazah pekerja PT Freeport Indonesia yang terperangkap dalam reruntuhan tambang Big Gossan, Tembagapura.

Kapolsek Tembagapura AKP Sudirman yang dihubungi Antara dari Timika, Kamis, mengatakan jenazah pekerja yang belum diketahui identitasnya itu langsung dibawa ke Rumah Sakit SOS Tembagapura untuk diidentifikasi.

"Kami belum tahu identitas yang bersangkutan karena jenazahnya dimasukkan dalam kantong jenazah lalu dibawa ke RS SOS Tembagapura," kata Sudirman.

Sesuai data dari PT Freeport, pekerja yang terdata berada di lokasi runtuhnya fasilitas pelatihan tambang bawah tanah Big Gossan seluruhnya berjumlah 39 orang dan baru dievakuasi sebanyak 15 orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement