Kamis 16 May 2013 17:47 WIB

Kebebasan Demokrasi Indonesia Menuju Bunuh Diri

Komaruddin Hidayat
Foto: Damanhuri/Republika
Komaruddin Hidayat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Komaruddin Hidayat mengatakan kebebasan demokrasi di Indonesia menuju bunuh diri bila tidak disertai penegakan hukum, pemerataan pendidikan dan ekonomi.

"Demokrasi Indonesia saat ini tidak dikawal penegakan hukum yang kuat serta pemerataan pendidikan dan ekonomi. Akibatnya, demokrasi kita menjadi keluar dari bayangan saat reformasi bergulir," kata Komaruddin Hidayat di Jakarta, Kamis.

Komaruddin mengatakan Reformasi 1998 merupakan tonggak sejarah yang mengubah sistem demokrasi. Dia mengibaratkan demokrasi sebagai kendaraan yang saat Orde Baru dilaju sangat cepat dan berhenti tiba-tiba ketika reformasi.

"Akibatnya, komponen-komponen kendaraan itu menjadi goyah dan saat ini perlu waktu untuk bisa melaju cepat kembali," ujarnya.

Menurut Komaruddin, reformasi telah membentuk desentralisasi yang akhirnya justru menimbulkan penguasa-penguasa baru di daerah. Akibatnya demokrasi dan politik nasional menjadi tidak stabil.

"Padahal, pembangunan ekonomi dan dunia usaha memerlukan stabilitas politik dan kebijakan. Pemerintah dan DPR merupakan wakil dari partai politik yang kualitasnya jauh menurun dibandingkan saat Orde Baru," tuturnya.

Komaruddin mengatakan politisi saat ini lebih mengejar popularitas, berbeda dengan politisi dulu yang bergelut langsung di lapangan. Politik menjadi industri untuk meraih publikasi melalui media dan lembaga survei.

"Akibatnya, terjadi deparpolisasi. Respek dan kepercayaan terhadap partai politik menjadi menurun. Orang-orang yang berkualitas pun enggan terjun ke politik," katanya.

Orang-orang berkualitas itu, kata Komaruddin, ibarat penyanyi berkualitas yang tidak memiliki band, tidak mendapat panggung dan kesempatan untuk tampil. Sementara partai politik ibarat band yang tidak memiliki penyanyi yang berkualitas sehingga tidak disukai masyarakat.

Komaruddin Hidayat menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Gambaran Ekonomi dan Politik Indonesia 2013 "Lanskap Prapemilu: Tantangan dan Kesempatan" yang diadakan Citi Indonesia di salah satu hotel di Jakarta.

Seminar Gambaran Ekonomi dan Politik Indonesia adalah seminar tahunan yang diadakan Citi Indonesia bagi klien-klien perusahaan dan ritelnya.

Selain Komaruddin Hidayat, pembicara lainnya adalah Kepala Biro Perekonomian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Adi Ariantara dan Kepala Analisis Pasar dan Ekonomi Asia Pasifik Citigroup Global Market Asia Johanna Chua. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Chatib Basri hadir sebagai pembicara utama dalam seminar tersebut.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement