Rabu 15 May 2013 22:12 WIB

Kronologis Runtuhnya Terowongan Freeport

Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Direktur Freeport Indonesia, Rozik B Soetjipto menceritakan kronologis kejadian terperangkapnya 39 pekerja tambang PT Freeport, Selasa (14/5) kemarin.

Rozik menuturkan, saat kejadian, ke-39 pekerja sedang menghadiri pelatihan di fasilitas bawah tanah Big Gossan. Menurutnya, lokasi kejadian berdekatan dengan ruang kantor dan pelatihan serta berada jauh dari area kegiatan pertambangan aktif.

"Pada Selasa (14/5), pukul 7.30 WIT, saat peserta sedang berkumpul di dalam ruang kelas pelatihan, sebagian terowongan di dalam area pelatihan runtuh," katanya dalam siaran pers, Rabu (15/5).

Setelah kejadian, Freeport langsung melakukan upaya penyelamatan para korban. Namun, upaya penyelamatan terkendala ruang di dalam terowongan yang sempit dan masih adanya risiko runtuhan lebih lanjut.

"Mereka harus menggunakan peralatan-peralatan ringan dan manual seperti penghancur batu, gergaji, dan kereta dorong, dan bukan alat-alat berat," ujarnya.

Pada Selasa (14/5), pukul 03.50 WIT, tim penyelamat telah mengevakuasi 10 orang selamat dan empat korban jiwa. Korban selamat telah dibawa ke rumah sakit perusahaan di Tembagapura dan dalam kondisi stabil.

Satu korban luka di antaranya telah diterbangkan ke Jakarta untuk mendapat perawatan lebih lanjut, Rabu (15/5) pagi. "Lima orang lainnya direncanakan akan diterbangkan Kamis (16/5) besok," ujarnya.

Lebih jauh Rozik menuturkan, hingga kini, pihaknya bersama dengan Inspektur Tambang baik pusat maupun daerah masih menyelidiki penyebab longsor. Freeport juga meminta tim di lapangan melakukan inspeksi atas seluruh struktur bawah tanah untuk memastikan kelanjutan keamanannya.

"Hal ini adalah langkah pencegahan karena struktur bawah tanah kami sesungguhnya selalu diperiksa secara berkala," kata Rozik mengakhiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement