REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menyatakan belum berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait pemberlakuan travel warning terkait merebaknya novel Coronavirus (nCoV) di wilayah Timur Tengah.
Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghufron menuturkan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Kemenlu jika peringatan perjalanan itu benar-benar diperlukan. "Kami koordinasikan dulu dengan Kemenlu," kata Ali dihubungi Rabu (15/5).
Menurut Ali, virus korona baru yang angka kematiannya 54,54 persen lebih tinggi dari virus H7N9 ini mulai merebak di kawasan Arab Saudi, Jordan, Qatar,UEA, UK dan Prancis, jajarannya telah mengirimkan surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan di Indonesia untuk menyampaikan pada masyarakat agar berhati-hati.
Ali belum dapat memastikan kemungkinan pemberlakuan travel warning ke negara-negara yang terinfeksi nCoV. Ia menuturkan keputusan pemberlakuan travel warning ada atau tidak dan kapan akan diputuskan pasca berkoordinasi dengan Kemenlu.
"Yang jelas kami imbau pada jamaah haji agar berhati-hati terhadap virus nCoV ini," katanya.