REPUBLIKA.CO.ID, CIJERUK -- SR (14 tahun) digilir empat lelaki. Khalid (25 tahun) dan pelaku lainnya, Toni (25), Asep (23), dan Fatah (20) kini berhasil diciduk polisi.
Kanit Reskrim Polsek Cijeruk AKP Subandrio menceritakan kronologis peristiwa itu. Awalnya, Khalid mengirim pesan singkat ke nomor ponsel SR. Setelah perkenalan, SR pun diajak ketemuan dengan iming-imingi uang Rp 200 ribu.
Khalid pun menjemput SR dengan menggunakan sepeda motor di rumahnya di Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (2/5) pukul 08.30 WIB. Korban lalu diajak ke vila Palalangon yang masih berlokasi di Kecamatan Cigombong. Para pelaku menggilir korban di empat lokasi berbeda. Antara lain, Vila, tempat perikanan, rumah nenek salah satu tersangka dan di rel kereta api.
"Ada yang semalam berdua, bertiga dan berempat," kata Subandrio kepada Republika Rabu (15/5) siang.
Kejadian itu berlangsung sembilan hari, sejak Kamis hingga Sabtu (11/5). Pada Sabtu (11/5) korban bisa kabur dari rumah sekapan dan ditolong warga setempat yang kemudian langsung mengantar ke rumahnya.
Awalnya, orang tua korban gembira melihat anaknya kembali dengan selamat. Namun beberapa hari di rumah ada perubahan besar yang terjadi di diri korban. Korban jadi pendiam.
Akhirnya, keluarga melapor ke Polsek Cijeruk, Senin (13/5). Setelah ditelisik akhirnya tragedi itu pun terkuak. Aparat kepolisian segera mengejar para pelaku.
Sejak Senin pukul 16.00 hingga 20.00 WIB, tiga tersangka, Khalid, Toni, dan Asep berhasil diringkus. Keesokan harinya 20.00 WIB, Fatah juga diciduk.
Setelah semua para pelaku tertangkap, keterangan korban dengan pelaku dicocokkan. Walau pun memberikan keterangan sama, namun masih ada empat hari yang belum jelas di rentang waktu penyekapan SR itu.