REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Munculnya beberapa kasus penangkapan teroris di Bandung dan sekitarnya, memperoleh tanggapan dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher). Menurutnya, Jabar memang banyak pendatang. Namun, bukan berarti menjadi sarang teroris.
"Bukan sarang teroris, dong. Toh di daerah lain juga banyak," ujarnya, Selasa (14/5).
Ia menambahkan, para terduga teroris yang ditangkap Densus 88 tergolong warga pendatang dari provinsi lain atau dari daerah lain. Para terduga tinggal sementara di wilayah Jabar dengan cara mengontrak rumah atau tinggal di kamar kost.
"Mereka mendekati sasaran itu yang diinginkan," katanya.
Terduga teroris, kata dia, sulit dikenali. Apalagi, kalau tinggal di wilayah perkotaan. Karena, di perkotaan terkesan lebih bersifat individualistis ketimbang masyarakat pedesaan yang lebih mengenal satu sama lain.
Oleh karena itu, Aher meminta semua masyarakat lebih berperan aktif mencegah aksi terorisme. Meski Kepolisian dan TNI sudah bekerja maksimal namun selalu muncul aksi teror dari celah-celah tersempit.
Salah satu cara yang bisa dilakukan, kata dia, adalah mengenali sesama warga di lingkungannya. Masyarakat juga diminta segera melapor kepada kepolisian jika menemukan sosok yang dicurigai. Hal itu penting dilakukan sebagai deteksi dini.