REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengaku sudah mengantongi petunjuk terkait pelaku hacker. Ia mengatakan, pihaknya terus menelusuri pelaku dan motif situs resmi unit kerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan) diretas.
“Yang ini sedang kita telusuri. Yang jelas kita sudah ketahui asal providernya. Pokoknya, kita sudah ada clue,” katanya, Selasa (14/5). Sebelumnya, situs resmi unit kerja Kementerian Pertahanan bobol diserang hacker pada 11 Mei lalu. Website milik Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan itu beralamat di www.pothan.kemhan.go.id itu diretas dan diganti tampilannya.
Ia mengatakan pihaknya bekerja sama dengan IDSERTI yang merupakan organisasi yang bergerak cyber defence. Menurutnya, dari situ bisa diketahui modus pelaku meretas situs resmi Kemenhan. “Apakah untuk mengganggu, iseng-iseng, atau memang ancaman keamanan,” katanya. Menurutnya, peretasan situs Kemenhan bisa jadi bukan hal sepele. Karena itu, ia menginstruksikan agar pelaku ditangkap.
Untuk diketahui, halaman situs tersebut tiba-tiba saja berubah menjadi dominan warna gelap. Situs tersebut diketahui diretas oleh hacker berinisial CVT. Dalam laman situs tersebut, tertulis kalimat bernada sindiran berbunyi: "Oops Myanmar Hacker Was Here". Selanjutnya, sang hacker menuliskan kalimat berbahasa Inggris yang juga masih bernada menyindir.
Kalimat tersebut berbunyi sebagai berikut: "Hello Indonesia Goverment, You should be proud with uneducated Indo script kiddies. coz they believe (defacing/Ddosing ) to the other country websites is the best solution for them. If you would sympathize the white programmers/developers of your country and how they are feeling. you can catch such script kiddies. coz CVT are ready to provide those skiddies Informations."