Senin 13 May 2013 16:24 WIB

Belum Ditemukan Kasus H7N9 dan nCoV di Indonesia

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis
Foto: Reuters
Gambar coronavirus dalam ukuran mikroskopis

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan hingga kini jumlah kasus virus flu burung H7N9 dan novel Coronavirus (nCoV) terus meningkat, namun belum ditemukan kasus terkait kedua penyakit itu di Indonesia.

Tjandra melalui surat elektronik mengungkapkan virus H7N9 hingga kini sudah mencapai 131 kasus. Korban-korban itu berasal dari Cina dan Taiwan. Sejauh ini dilaporkan sudah 32 korban yang meninggal akibat virus tersebut.

Sementara itu kasus novel Corona Virus (nCoV), seperti dilaporkan, sudah merambah ke Prancis. Sampai dengan 10 Mei 2013, sudah ada 33 kasus terkait infeksi nCoV yang dilaporkan ke WHO. Kasus-kasus tersebut berasal dari Jordan, Qatar, Saudi Arabia, UK, United Arab Emirates, dan Prancis.

Sebagian besar korban terinfeksi nCoV berjenis laki-laki, yaitu sebanyak 23 orang (79,3 persen 23 ) dari 29 kasus yang dilaporkan. Rentang usia penderita antara 24-94 tahun. Dari 29 kasus, 18 korban dilaporkan meninggal (CFR / angka kematiannya 54,54 persen).

Kematian akibat nCoV jauh lebih tinggi dari kematian akibat H7N9, demikian Tjandra. Kementerian Kesehatan dalam hal ini Dirjen P2PL menurt Tjandra terus melakukan komunikasi dengan WHO tentang perkembangan kedua penyakit tersebut. 

''Bila sebelumnya komunikasi dilakukan dengan WHO Jenewa dan Jakarta saja, maka sejak minggu yang lalu pihak WHO SEARO juga mengirimkan informasi surveilansnya (pengawasan) secara teratur kepada kami,'' kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement