REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Untuk mewujudkan Malioboro sebagai kawasan pejalan kaki, Pemerintah Kota Yogyakarta tahun ini akan mulai memindahkan lahan parkir di kawasan tersebut secara bertahap. Lahan parkir Malioboro yang biasa di Timur jalan akan dipindahkan ke Barat jalan. Kebijakan ini akan dilakukan dari Utara Malioboro terus bertahap ke Selatan.
"Kita baru akan terapkan semi pedestrian dahulu dengan memindahkan lahan parkir," ujar Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti usai membuka pameran pendidikan di Benteng Vredeburg Yogyakarta, Senin (13/5).
Lahan parkir sisi Timur Jalan Malioboro itulah, kata dia, yang akan dijadikan wilayah pedestrian. Sedangkan kendaraan dipindah ke sisi Barat. Meski belum sepenuhnya menjadi pedestrian namun kebijakan ini merupakan awal dari penerapan rencana tersebut.
Penataan parkir ini kata dia akan dilakukan secara bertahap hingga ada kawasan parkir tetap. Kawasan parkir tetap untuk Malioboro akan dibangun seiring dengan penataan Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Haryadi sendiri mengaku sudah menghadap Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait rencana tersebut. "Sekarang perencanaanya lebih matang, kita berlakukan tahun ini meski belum semuanya," katanya.
Rencana ini, kata Haryadi, juga harus didukung dengan penataan infrastruktur lainnya. Pasalnya kata dia, banyak masayrakat yang menyeberang jalan di Malioboro tersebut. Jika lahan parkir dipindah ke Barat maka kata dia, akan banyak pengunjung yang menyeberang dari Barat ke Timur. "Ini harus didukung infrastruktur yang memadai agar semua nyaman," tambahnya.
Saat ini sedikitnya ada 211 pelaku parkir di sepanjang Jalan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Mereka mengelola 60 titik kantong parkir di sepanjang jalan tersebut.