REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kesadaran umat Islam di Kabupaten Indramayu untuk menunaikan ibadah haji terus meningkat. Terlihat dari panjangnya daftar tunggu (waiting list) keberangkatan haji. Calon haji yang mendaftar saat ini baru bisa berangkat pada 2023 mendatang.
"Ya, daftar tunggunya sudah sampai 10 tahun," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Indramayu, Yayat Hidayat kepada Republika di Indramayu, Senin (13/5).
Yayat menyebutkan jumlah calon jamaah haji yang telah mendaftar hingga Senin (13/5) mencapai 18.056 orang. Dia menyatakan kuota untuk keberangkatan haji tahun 2023 pun saat ini sudah hampir habis.
Menurut Yayat, kuota jamaah haji yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji asal Kabupaten Indramayu pada tahun ini hanya 1.856 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1.755 orang.
Yayat menilai selain meningkatnya kesadaran untuk menunaikan ibadah haji, panjangnya daftar tunggu keberangkatan haji juga dipengaruhi faktor ekonomi.
Saat ini, kondisi perekonomian masyarakat Indramayu sudah meningkat. Mereka masuk ke dalam golongan orang-orang yang mampu menunaikan ibadah haji.
Tak hanya itu, lanjut Yayat, adanya dana talangan haji dari kalangan bank penerima setoran (BPS) juga menjadi faktor penyebab panjangnya daftar tunggu keberangkatan haji. Adanya dana tersebut, masyarakat tidak harus menunggu sampai memiliki uang yang cukup untuk bisa mendaftar haji.
"Tapi, ya memang harus sabar menunggu antrian untuk bisa menunaikan ibadah haji," ujar Yayat.
Panjangnya daftar tunggu keberangkatan ibadah haji itu membuat Kementerian Agama Kabupaten Indramayu harus menentukan skala prioritas jamaah yang bisa segera berangkat. Dia menyebutkan, prioritas itu diberikan kepada pada para calon jamaah haji yang berusia lebih dari 83 tahun.
"Dari kuota yang ditentukan setiap tahunnya. Sebanyak tiga persen di antaranya diprioritaskan untuk calon jamaah yang berusia di atas 83 tahun," kata Yayat.