REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif mengatakan politikus yang muncul pascagerakan reformasi di Indonesia banyak yang merupakan politikus instan karena kurang persiapan dan ilmu.
"Salah satu penyebab dari ketidaksiapan para politikus itu adalah pembentukan kultur bangsa yang belum selesai," katanya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (11/5).
Menurut Ahmad, hal itu ditandai dengan belum dijadikannya kebudayaan nasional sebagai salah satu pedoman dalam berpolitik. Selain itu adanya partai Islam yang tidak bisa membuat moral bangsa ini semakin baik.
"Cita-cita kemerdekaan Indonesia yang sangat hebat tidak seperti realita yang ada saat ini. Hal itu diperburuk oleh banyaknya politikus instan dan pembentukan kultur bangsa Indonesia yang belum selesai sehingga diperlukan pemikiran radikal untuk memikirkan Islam dan Indonesia ke depan," ujar Ahmad.
Ia mengimbau kader Muhammadiyah yang ingin terjun ke dunia politik diharapkan lebih mempersiapkan diri dengan baik dan memiliki visi jauh ke depan. Misalnya, melatih lidah agar tangkas dan memiliki visi karena kekuasaan tanpa visi adalah destruktif.