REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk meningkatkan potensi wisata Pulau Merah di Banyuwangi, Jawa Timur, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi adakan lomba selancar (surfing) selama tiga hari yaitu 24-26 Mei 2013.
Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi Slamet Karyono mengatakan, saat ini Banyuwangi sebenarnya memiliki wisata segitiga berlian (triangle diamond) yaitu Kawah Ijen, Pantai Plengkung, dan Pantai Sukamade.
Kemudian, ia menambahkan, obyek wisata Pulau Merah (Red Island) di Banyuwangi dipilih sebagai obyek wisata pendukung untuk tiga wisata segitiga berlian itu.
"Selain memiliki pantai yang bagus, di daerah Pulau Merah itu ada obyek wisata lainnya seperti Teluk Hijau, Pantai Rajak Wesi, sampai Pantai Wedi Ireng," ujar Slamet kepada Republika di Jakarta, Jumat (10/5) malam.
Tidak hanya itu, ia menambahkan, di tempat itu juga ada agrowisata, gua bekas peninggalan Jepang, dan Taman Nasional Meru Betiri. Jadi, para wisatawan dapat jalan-jalan ke beberapa tempat sekaligus dalam satu tempat area di Pulau Merah.
Dia menjelaskan, sebenarnya wisatawan domestik sudah banyak yang mengetahui obyek wisata ini, tetapi masih banyak wisatawan luar negeri yang belum mengetahui wisata ini.
"Untuk itu, (wisata) Pulau Merah dikembangkan oleh pemerintah daerah (pemda) Banyuwangi dengan diadakannya lomba selancar," katanya.
Sebetulnya, kata Slamet, kompetisi selancar itu adalah kompetisi yang memasuki tahun kedua. Tetapi kompetisi pertama saat itu diadakan oleh panitia lokal dan belum bekerja sama dengan pemda Banyuwangi.
Untuk kompetisi tahun ini, tema yang diusung adalah 'Red Island Banyuwangi International Surfing Competition.' Dia menuturkan, ada tiga kategori kompetisi ini yaitu lokal, nasional, dan internasional.
Berbagai persiapan dilakukan pihak Slamet seperti menata tempat, mengamankan tempat kompetisi sampai mempromosikan lomba selancar itu. Menurutnya, untuk dilakukan promosi maka digunakan berbagai media termasuk cetak, audio visual, sampai website resmi Pemda Banyuwangi.
Saat ini, lanjutnya, ada 128 peserta yang telah mendaftar. Rinciannya 50 peserta kategori lokal, 50 kategori nasional, dan 28 kategori internasional. Para peserta internasional tersebut berasal dari 18 negara. "Kompetisi ini tidak dipungut biaya," tutur Slamet.
Dia menargetkan, minimal ada 192 peserta yang mendaftar di kompetisi ini. Rinciannya, ada 64 peserta dari masing-masing kategori yang mendaftar kompetisi ini. "Tapi lebih banyak lebih bagus," ujarnya.
Sedikitnya Rp 500 juta dikeluarkan Pemkab Banyuwangi. Tetapi Slamet menegaskan, anggaran kompetisi tersebut berasal dari dana non Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Banyuwangi.
Dia menambahkan, pihak ketiga Bluvin sengaja digandeng untuk acara teknis lomba ini. Slamet berencana, kompetisi ini akan diadakan rutin setiap tahun.