REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Partai Gerindra akan memecat kadernya yang membelot dari keputusan induk partai, terkait dukungan dalam Pilkada Bali seperti yang dilakukan Ketua PAC Gerindra Melaya, Kabupaten Jembrana, Putu Adhi Wijaya.
"Kami memang belum rapat secara resmi, tapi
kader yang membelot sanksinya memang pemecatan. Untuk hal tersebut, secara lisan ketua DPC sudah menyampaikannya," kata Wakil Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi Dan Keanggotaan DPC Gerindra Jembrana, Gede Puriawan di Negara, Jumat.
Puriawan juga optimis, pembelotan yang dilakukan Adhi dengan mendukung pasangan AA Puspayoga - Dewa Nyoman Sukrawan (PAS), tidak akan berpengaruh terhadap kader dan pengurus Gerindra lainnya yang mendukung pasangan I Made Mangku Pastika - I Ketut Sudikerta (Pasti - Kerta).
Untuk mekanisme penggantian Adhi, menurut Puriawan, merupakan wewenang DPC dengan persetujuan DPD untuk melakukannya.
"Wewenang penggantian, atau siapa orang yang akan menjadi Ketua PAC yang baru menjadi wewenang DPC," ujarnya.
Sementara Sekretaris PAC Melaya, I Made Sudara mengatakan, keputusan pengurus PAC tersebut sudah bulat dan tidak akan ditarik lagi.
"Selama ini kami tidak pernah dilibatkan DPC, maupun tim Pasti - Kerta saat kampanye di Kecamatan Melaya. Karena dianggap tidak ada, lebih baik kami mendukung pasangan yang menganggap kami ada," katanya.
Sudara juga mengaku, ia beserta pengurus PAC lainnya tidak takut jika Gerindra memecat mereka.
"Selama ini kami tidak mencari makan di partai. Bahkan untuk pembelian atribut dan kebutuhan partai lainnya, berasal dari dana kami sendiri," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua PAC Gerindra Melaya, Putu Adhi Wijaya menyatakan dukungannya terhadap pasangan PAS, atau berbeda dari sikap resmi partainya yang mendukung Pasti - Kerta.
sumber : Antara