Kamis 09 May 2013 14:40 WIB

Samad: KPK 'Insya Allah' Lebih Represif ke PKS

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan surut nyali mengeksekusi mobil milik Luthfi Hassan Ishaaq di kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS). KPK akan melakukan segala cara demi memburu aset koruptor.

 

"Tidak kompromi bagi pelaku kejahatan korupsi. Kita akan terus berupaya menyita," kata Ketua KPK, Abraham Samad kepada wartawan di Jakarta, Kamis (9/5).

Abraham menyatakan meski KPK gagal menyita tiga unit mobil milik Luthfi, namun KPK telah menyegel mobil tersebut. Jika ke depan pihak PKS masih berusaha menghalang-halangi usaha penyitaan yang dilakukan KPK, Abraham berjanji siap melakukan langkah yang lebih radikal.

"Insya Allah ke depan akan dilakukan upaya lebih represif," ujarnya. KPK menargetkan eksekusi mobil Luthfi dalam satu atau dua hari mendatang. Abraham meminta PKS menghormati proses hukum yang dilakukan KPK.

"Dengan kesadaran hukum, partai politik yang memahami hukum, maka PKS harus menghormati hukum," kata Abraham. Dia memastikan, segala tindakan KPK yang berkaitan dengan operasi tangkap tangan dan penyitaan aset selalu melibatkan lembaga penegak hukum lain seperti kepolisian dan kejaksaan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement