REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia menyatakan, Vietnam menjadi pemimpin global dalam gerakan pengentasan kemiskinan, yang juga menjadi program inti dari lembaga finansial multilateral tersebut.
"Vietnam telah menjadi pemimpin global dalam mengentaskan kemiskinan selama dua dekade terakhir," kata Wakil Presiden Bank Dunia Regional Asia-Pasifik Axel von Trotsenburg dalam rilis Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Kamis (9/5).
Menurut Axel, Vietnam dapat disebut sebagai pemimpin global pengentasan kemiskinan, karena negara tersebut dinilai dapat menggunakan secara efektif bantuan pembangunan yang diberikan Asosiasi Pembangunan Internasional (IDA), salah satu anak usaha Bank Dunia.
Karenanya, Axel dalam kunjungannya ke Vietnam pada awal Mei 2013 ini, juga memberi selamat kepada Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung karena kesuksesan yang menakjubkan dalam mengurangi tingkat kemiskinan.
"Kami bangga karena kemitraan kami dengan Bank Dunia juga telah berkontribusi terhadap kesuksesan ini. Kami mendukung upaya Vietnam lebih lanjut dalam mengurangi kemiskinan khususnya terhadap etnis minoritas," katanya.
Ia menegaskan, Bank Dunia juga telah memiliki target baru dengan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan dalam rangka menghentikan kemiskinan ekstrem pada 2030.
Sebelumnya, Bank Dunia juga telah memuji kesuksesan Vietnam karena negara tersebut dinilai berhasil mentranformasikan diri dengan mengubah dari salah satu negara termiskin 25 tahun lalu menjadi negara berpenghasilan menengah (MIC).
Berdasarkan data Bank Dunia, kemiskinan di Vietnam turun dari 58 persen pada awal 1990-an menjadi sekitar 10 persen 2010. Jika merujuk dari garis kemiskinan baru, yang lebih cocok diterapkan pada status Vietman sebagai negara berpenghasilan menengah, jumlah orang miskin hanya sekitar 20 persen pada 2010.
Bank Dunia juga mengapresiasi bahwa lima dari 10 target Sasaran Pembangunan Milenium (MDG) Vietnam telah tercapai, dengan dua target lainnya diharapkan dapat diwujudkan pada 2015.
Ikuti Whatsapp Channel Republika