Kamis 09 May 2013 13:08 WIB

Warga Kampung Pulo Gotong Royong Benahi Puing Kebakaran

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan sisa api yang membakar gudang kayu dan bengkel mebel di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (18/3).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan sisa api yang membakar gudang kayu dan bengkel mebel di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Senin (18/3). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascakebakaran yang mengahanguskan sekitar 65 rumah Ahad (5/5) di tiga RT di Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, hingga Kamis (9/5) siang warga terlihat masih bergotong royong membersihkan sisa puing.

Ketua RT 15, Ahmad AS mengatakan, warga terus membersihkan serpihan dan puing sisa kebakaran di rumah masing-masing. Banjir yang sempat terjadi Rabu (8/5) sore tidak menghalangi gerak warga. "Air banjir yang mencapai 50 cm justru membantu menghanyutkan kayu-kayu ke sungai,’’ kata Ahmad. 

Di rumah milik seorang warga, Pipi - yang tepat berada di tepi sungai - keluarga  sedang membersihkan lumpur yang bercampur kayu-kayu sisa kebakaran.  Sanak keluarga Pipi, Sobri, memanggil teman-teman mahasiswa pecinta alam untuk membantu warga.

"Sejak Ahad, kami hanya berempat. Masih kurang orang untuk membersihkan rumah-rumah warga lain,’’ kata mahasiswa teknik perkapalan itu.

Hal tersebut dibenarkan Utiya. Janda beranak tiga ini juga bingung dengan rumahnya. Nenek usia 67 tahun itu tak sanggup membersihkan rumahnya seorang diri. Ia berharap ada warga yang membantu membersihkan rumahnya.

Mayoritas rumah warga sudah bersih dari puing. Bangunan rumah permanen yang atapnya habis terbakar, nampak ditutup terpal. Tutupan itu berfungsi untuk membuat rumah leratif terlindung dari hujan atau kotoran sisa puing atap.

Sejauh ini warga mengatakan bantuan makanan dan pakaian yang disalurkan sudah cukup. Air bersih untuk makan dan mandi pun tersedia. Mayoritas warga yang ditemui Republika di RT 15 RW 03 Kampung Pulo berharap ada bantuan bahan bangunan rumah dan peralatan rumah tangga. Mereka mengaku bingung akan masak di mana saat diberi bantuan mie instan dan beras.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement