Rabu 08 May 2013 15:09 WIB

Kapolri: terduga Teroris Melawan Saat Ditangkap

Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berbicara pada rilis akhir tahun 2012 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/12).
Foto: Republika/Prayogi
Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo berbicara pada rilis akhir tahun 2012 di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (28/12).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kepala Kepolisian RI Jenderal (Pol) Timur Pradopo mengatakan, lima terduga teroris di?Kopo Bandung melawan saat hendak ditangkap.

"Betul, di salah satu daerah di Kopo bandung, dalam satu rumah, diduga teroris kurang lebih sekitar lima orang. Tentunya karena ada perlawanan," kata Kapolri di Kantor Presiden Jakarta, Rabu.

Baku tembak yang terjadi di daerah yang dekat dengan perumahan penduduk membuat aparat kepolisian mengungsikan masyarakat sekitar ke wilayah yang lebih aman.

"Masyarakat sekarang sudah diungsikan, dan langkah selanjutnya dianalisa dulu," katanya.

Kapolri mengatakan hingga saat ini belum ada laporan mengenai korban dan ia berharap tidak ada korban jiwa. "Korban mudah-mudahan tidak ada atau belum ada, terus dihitung dengan korban yang sangat minim," paparnya.

Timur Pradopo mengatakan penggerebekan yang dilakukan aparat kepolisian tersebut merupakan pengembangan dari penangkapan-penangkapan terduga teroris yang sudah dilakukan sebelumnya.

"Tentunya ini adalah pengembangan beberapa penangkapan kemarin, titiknya di sekitar Kopo Bandung," katanya.

Ketika ditanya apakah terduga teroris ini terkait dengan rencana peledakan bom di depan Kedutaan Besar Myanmar beberapa waktu lalu, Kapolri meminta masyarakat tidak terburu-buru menyimpulkan.

"Jangan dikaitkan dengan itu dulu, tapi kita masih tentunya yang paling kritis saat ini, kita akan lakukan langkah, mudah-mudahan bisa kita tangkap dan tidak ada korban," pungkasnya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 dibantu Brimobda Polda Jabar terlibat baku tembak dengan kelompok yang diduga teroris di kawasan RT 02/08 Kampung Baturengat, Kelurahan/ Kecamatan Cigondewah Kota Bandung, Rabu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement