REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Riau terus menggencarkan imbauan pada generasi muda di daerah itu agar jangan menikah dalam usia terlalu muda.
"Menikah dalam usia terlalu muda berisiko tinggi antara lain si ibu bisa melahirkan anak cacat karena organ-organ reproduksi bagi remaja putri belum matang untuk hamil dan melahirkan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Endang Muryati di Pekanbaru, Selasa (7/6).
Ia mengatakan itu terkait kampanye penyelenggaraan KB yang terus digaungkan BKKBN untuk menekan laju pertumbuhan penduduk sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menurut Endang, pernikahan muda atau dalam usia terlalu muda harus ditunda agar anak yang dilahirkan dalam kondisi sehat serta terhindar dari penyakit.
Ia mengatakan, selain anak sewaktu-waktu bisa terjangkit penyakit, perkawinan dalam usia muda juga berisiko kemungkinan terjadinya kanker leher rahim (kanker serviks) pada pasangan istri.
"Karenanya BKKBN Riau terus menggaungkan program KB pada pasangan usia subur, utamanya yang baru menikah agar mengetahui apa fungsi keluarga," katanya.