Selasa 07 May 2013 23:08 WIB

Walubi Desak Myanmar Lindungi Umat Islam

Aksi muslim di Myanmar menentang gerakan anti-Muslim.
Foto: AP PHOTO
Aksi muslim di Myanmar menentang gerakan anti-Muslim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Dewan Pengurus Pusat Perwakilan Umat Buddha Indonesia (DPP Walubi) dan DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sepakat mengutuk kekerasan yang terjadi di Myanmar. Walubi juga meminta pemerintahan setempat segera melindungi umat Islam.

Seruan itu dilontarkan dalam pertemuan DPP Walubi dengan DPP HTI di kantor Walubi Jalan Abdul Muis No.62 Jakarta Pusat, Selasa (7/5).

Pada pertemuan tersebut dari HTI hadir Rochmat S Labib (Ketua DPP HTI), Farid Wadjdi (Ketua DPP HTI) dan Budi Darmawan (Lajnah Fa`aliyah DPP HTI). Sementara dari DPP Walubi; Ir Arief Harsono (Plt Ketua Umum Walubi), Citra Surya (Sekretaris Jenderal Walubi), Suhadi Sanjaya (Wakil Ketua Walubi) dan Irwan Kartasasmita (DPW Walubi).

Farid Wadjdi pada pertemuan tersebut menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi terkini di Myanmar. Karena itu HTI minta agar Walubi dapat mengambil sikap tegas, mengecam tindakan pembantaian dan provokasi biksu dan umat Buddha Myanmar yang telah melakukan genosida terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.

Ia menjelaskan, kasus itu juga terjadi di Sri Lanka. Nasib minoritas di sana kini makin memprihatinkan, mereka kini menjadi warga tanpa memiliki negara. Khususnya di kawasan Arakan.

Umat Muslim di daerah ini sejatinya sudah bermukim di kawasan itu sejak 1877 masehi ketika zaman Harun al Rasjid.

Di kawasan itu sudah ada kesultanan Arakan. Jadi, dari sisi logika, sulit rasanya umat Islam kehadirannya di situ tak diakui haknya atas kepemilikan tanah. Kini penderitaan mereka pun makin parah.

Menurut Rochmat S Labib (Ketua DPP HTI), kedatangannya ke DPP Walubi adalah mengajak umat Buddha di Indonesia untuk berbicara lebih lantang dan menyuarakan kecaman terhadap tindakan kekerasan di Myanmar dengan berbagai cara sehingga semua pihak dapat memberi kontribusi untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di negeri itu.

Sementara itu, umat Buddha di Indonesia, kata Arief Harsono, menyambut baik imbauan DPP HTI. Namun ia menjelaskan bahwa jauh hari Walubi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan sikap tentang permasalahan warga Rohingnya di Myanmar.

Pernyataan itu antara lain menyebut keprihatinan yang mendalam atas permasalahan warga Rohingya, mengimbau pemerintah setempat agar segera menyelesaikan persoalan tersebut, dan minta pemerintah Indonesia berperan aktif membantu penyelesaian di negara itu, termasuk badan-badan internasional.

Umat Islam dan Buddha diimbau pula agar menjaga kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa.

Suhadi Sanjaya (Wakil Ketua Walubi) mengatakan, imbauan serupa juga disampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan.

Hanya saja, ketika hendak menjumpai Duta Besar Myanmar di Jakarta, untuk menyampaikan pesan tersebut belum mendapat respon positif.

Negara itu terkesan tertutup. Jadi, tak heran ketika hendak mendatangi kedutaannya saja masih menghadapi kesulitan, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement