REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Sedikitnya 30 ribu personel pengamanan diterjunkan dalam pelaksanaan pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) Jawa Tengah, pada 26 Mei mendatang. Dari jumlah ini, Polda Jawa Tengah mengerahkan sedikitnya 23.600 personel.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo mengatakan, guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) selama proses pelaksanaan pemilukada Jawa Tengah, jajarannya telah menggelar Operasi Mantap Praja Candi 2013.
Dalam operasi untuk mengamankan jalannya pelaksanaan pemilukada Jawa Tengah ini, Polda Jawa Tengah mengerahkan lebih dari 23.600 personelnya. Jumlah ini belum dukungan personel pengamanan dari TNI serta unsur lain, seperti Linmas dan Pamong Praja.
"Sehingga total personel pengamanan pemilukada Jawa Tengah ini bisa mencapai 30 ribu personel," ungkap Kapolda Jawa tengah, usai memimpin Apel Pasukan Operasi Mantap Praja Candi 2013, di Lapangan Pancasila, Semarang, Selasa (7/5).
Kapolda menambahkan, dalam pengamanan ini pihaknya menganggap semua daerah di Jawa Tengah memiliki potensi gangguan kamtibmas yang sama dan perlu diwaspadai. Baik pantai utara (pantura), tengah maupun kawasan pantai selatan memiliki kerawanan yang sama.
Terkait dengan adanya pelaksanaan pemilukada Kudus dan Temanggung yang bersamaan dengan pelaksanaan pilgub Jawa Tengah, Kapolda menegaskan tidak akan menerapkan pola khusus terhadap dua daerah tersebut.
Teknisnya Polda Jawa Tengah akan menambah jumlah personel pengamanan, terutama di ke-dua daerah yang pada saat bersamaan juga melaksanakan pemilihan bupati, dalam hal ini Kabupaten Kudus dan Kabupaten Temanggung.
"Untuk Kudus dan Temanggung, nanti kekuatan personelnya kita tambah. Sehingga dibandingkan dengan daerah lain di jawa tengah persomel pengamanannya akan lebih banyak," tegas Didiek.