REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Halim Perdana Kusuma segera dikomersialkan pada 2013 ini. PT Angkasa Pura II mengaku akan membuka bandara militer ini guna mengurai kepadatan lalu lintas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
"Semoga lebaran (Idul Fitri) bisa segera beroperasi (menjadi komersial)," kata Direktur Pengembangan Angkasa Pura II Salahudin Rafi disela acara Civil Air Navigation Services Organization (CANSO), Selasa (7/5). Saat ini, urusan regulasi hampir final di Kementerian Perhubungan.
Dari segi kapasitas, Halim bisa menampung 21 jam penerbangan pesawat per jam. Bandara ini juga mampu menampung 146 ribu penumpang per hari atau sekitar lima persen dari total penumpang di Bandara Soekarno-Hatta per hari.
Guna pengoperasian bandara ini menjadi komersial, Salahudin menuturkan, pihaknya telah memperbaiki beberapa bagian bandara. Untuk revitalisasi di tahun ini, AP II menganggarkan dana hingga Rp 7 miliar dari total Rp 12 miliar.
"Ini guna merapihkan beberapa bagian dan memindahkan tempat chek-in ke area depan," katanya. Selain untuk keperluan komersial, Halim juga akan digunakan sebagai bandara haji.
"Untuk proses haji, nantinya Jamaah dari asrama haji akan langsung diangkut ke Halim," jelasnya. Aturan keberangkatan haji dari Halim juga sudah dikeluarkan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub awal tahun ini.
Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta memang sudah overload sejak 2011. Bandara itu harus melayani 52 juta penumpang, padahal kapasitas idealnya hanya 22 juta penumpang.
Arus pertumbuhan penumpang di Soetta mencapai 19,2 persen, atau menempati posisi tertinggi dari 30 Bandara tersibuk di dunia. Airport Council Indonesia (ACI) mencatat bandara di cengkareng itu di urutan 12 bandara tersibuk di dunia dengan pergerakan penumpang pesawat mencapai 19,2 persen di 2011.