REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pascamusibah kebakaran, Ahad (5/5), bantuan makanan terus mengalir dari Palang Merah Indonesia (PMI). Posko Kesehatan mulai beroperasi pada Senin (6/5) pagi.
"Alhamdulillah warga tidak kekurangan makanan," kata Abdul Malik, pengurus RW 03. Kebakaran yang menghancurkan 22 rumah di RW 02 dan RW 03 tersebut membuat warga mengungsi.
Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Timur sudah mendirikan empat tenda di lokasi kejadian. Namun, tenda masih belum efektif digunakan karena warga masih terpencar di rumah sanak keluarganya. Hal itu juga yang menyulitkan ketua RW setempat untuk mendara jumlah warga yang mengungsi.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) bertugas mengumpulkan warga yang mengungsi. Mereka menyisir wilayah Bukit Duri.
Indra, dari Sudin Kesehatan Jakarta Timur, mengatakan, "Pemusatan korban di satu wilayah akan memudahkan akses bantuan."
Kemarin Sudin Kesehatan berencana membuat posko kesehatan. Namun karena listrik padam, rencana itu urung dilakukan. Posko kesehatan baru beroperasi Senin (6/5) pagi. "Kami menyiapkan bantuan kesehatan bagi warga," kata Indra.
Tiga korban luka akibat kebakaran kemarin juga sudah ditangani. Dua korban dirujuk ke Rumah Sakit Budi Asih. Sementara satu korban lagi ditangani di lokasi. Ketiga korban menderita luka-luka akibat tertimpa material bangunan saat mencoba memadamkan api.
Sudin Kesehatan juga segera membangun tenda tambahan untuk dapur umum. Sementara sumber air diperoleh warga dari wilayah RW 02. Sempitnya lahan kosong menyulitkan pemusatan bantuan.