REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) berencana membuat penangkaran bibit bawang merah. Hal itu dimaksudkan agar petani lokal tak perlu lagi bergantung pada bibit bawang merah yang berasal dari luar negeri.
‘’Harus ada langkah yang diambil pemerintah untuk segera memproduksi bibit bawang merah,’’ ujar Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, saat melakukan panen raya bawang merah di Desa Babakan Losari Kidul, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Sabtu (4/5).
Gubernur yang akrab disapa Aher itu mengungkapkan, ketiadaan penangkaran bibit bawang merah menyebabkan ketergantungan petani lokal terhadap bibit impor sangat tinggi. Akibatnya, saat harga bibit impor melonjak, petani menjadi kesulitan.
Menurut Aher, penangkaran bibit bawang merah itu nantinya akan mencontoh penangkaran bibit kentang. Dia mengatakan, Provinsi Jawa Barat telah berhasil merintis penangkaran bibit kentang di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Bahkan, penangkaran tersebut menjadi yang terbaik di Indonesia.
Aher menilai, berbagai produk holtikultura seharusnya bisa menjadi raja di negeri sendiri. Pasalnya, Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat subur.
Tak hanya itu, lanjut Aher, produk holtikultura itu juga seharusnya bisa diekspor ke luar negeri. Namun kenyataannya, saat ini Indonesia justru menjadi negara pengimpor berbagai produk holtikultura. ‘’Kita akan mencoba merintis dari awal supaya tidak bergantung lagi dari luar negeri,’’ tegas Aher.
Aher menambahkan, tingginya harga bibit bawang merah selama ini menjadi salah satu faktor penghambat budidaya bawang merah petani. Akibat tingginya harga bibit, petani menjadi enggan menanam bawang merah. Karena itu, produksi bawang merah petani menjadi rendah sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Salah seorang petani, Yayan, mengaku sangat mendukung rencana Pemprov Jabar untuk membuat penangkaran bibit bawang merah. Dengan demikian, ketersediaan bibit bawang merah lokal dapat selalu terjaga. ‘’Sebenarnya bibit bawang merah impor kurang bagus kualitasnya. Tapi kalau bibit lokal tidak ada, petani terpaksa pakai yang impor,’’ tutur Yayan.
Hal senada diungkapkan petani bawang lainnya, Edi. Dia mengatakan, bibit bawang merah lokal lebih bagus kualitasnya dibandingkan bawang merah impor. Namun saat produksi bawnag merah lokal tidak ada, maka petani terpaksa menggunakan bibit bawnag merah impor.