Jumat 03 May 2013 19:11 WIB

Longsor di Majalengka, 1.957 Orang Direlokasi

Rep: Fenny Melisa/ Red: Dewi Mardiani
Tanah longsor (ilustrasi).
Foto: Antara
Tanah longsor (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Longsor yang terjadi di Blok Cigintung, Desa Cimuncang, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat sejak Ahad (14/4) pukul 13.00 WIB hingga saat ini masih berlangsung. Awalnya, longsor yang terjadi di perbukitan Tai Urug sekitar 1 km dari permukiman blok Cigintung, merusak 7 hektare lahan pertanian.

"Saat ini longsor masih berlangsung," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (3/5).

Tipe longsoran adalah rayapan (soil creep). Rayapan terjadi pada lereng bagian bawah yang diikuti dengan nendatan dan retakan. Rayapan tanah ini melanda wilayah pemukiman Kampung Cigintung dan menyebabkan retaknya lantai dan dinding bangunan serta amblesnya jalan.

 

Gerakan tanah menyebabkan 587 rumah, 16 tempat ibadah, 1 kantor dan 5 sekolah mengalami kerusakan. Jalan kampung sepanjang 2 kilometer pun rusak, bahkan ada jalan yang ambles 10 meter. Selain itu, satu jembatan dan tiga saluran irigasi juga rusak. Tidak ada korban jiwa akibat longsor tersebut. Namun, sebanyak 659 KK (1.957) jiwa warga Desa Cimuncang mengungsi di rumah kerabat, tetangga dan di dua pos pengungsian di Desa Cimuncang dan Ciranca.

Mereka bersedia untuk direlokasi ke tempat yang lebih aman, yaitu di Desa Wirasari, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka. Pemda Provinsi Jawa Barat dan Pemda Majalengka telah menyediakan 30 hektar lahan untuk relokasi akan memberikan bantuan stimulus pendanaan pembangunan rumah bagi warga yang relokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement