Sabtu 04 May 2013 03:09 WIB

Lebih Baik BBM Naik Mei, Mengapa?

Harga Minyak Naik (Ilustrasi)
Foto: Mentalfluss Blogspot
Harga Minyak Naik (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA---Kepala Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk Ryan Kiryanto mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebaiknya dimulai Mei 2013, agar inflasi tetap dapat terkendali.

 

"Inflasi bulan Mei cenderung rendah. Jika kenaikan harga BBM bersubsidi terjadi setelah Mei, dampak terhadap inflasi akan lebih berat, serta penghematan anggaran kurang maksimal," kata Ryan dalam Diskusi Panel Implikasi Kenaikan Harga BBM bersubsidi terhadap Prospek Dunia Usaha dan Pembiayaan oleh Sektor Perbankan di Jakarta, Jumat.

Ryan mengatakan kenaikan harga BBM bersubsidi diperkirakan akan menambah inflasi 2013 sekitar dua persen dan pertumbuhan ekonomi 2013 turun di kisaran 6,0-6,4 persen. "Artinya inflasi tahun 2013 dapat mencapai 5,5-6,5 persen," ucapnya.

Ryan menyampaikan dengan tingkat inflasi sedemikian tinggi dari target (4,5 persen plus minus satu persen), daya beli masyarakat merosot tajam dan daya beli buruh kemungkinan juga terpangkas 30 persen.

Dia mengusulkan agar pemerintah menyosialisasikan juga manfaat kenaikan BBM dari sudut pandang publik. "Jangan yang di 'announce' dari kepentingan pemerintah saja, tapi dari kepentingan publik manfaatnya apa," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi menunggu kesiapan kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat. "BBM akan dinaikkan bila dana kompensasi sudah siap," ujar Presiden, belum lama ini.

Kepala Negara mengatakan pemerintah menginginkan ketika berlaku harga BBM subsidi yang baru maka kompensasi bagi masyarakat miskin dapat langsung disalurkan, sehingga tidak ada jeda waktu. "Tidak boleh ada gap waktu, maka tergantung dana kompensasi siap, pemerintah sudah menyiapkan rencananya. Rencana kami apa saja, berapa lama (kompensasi diberikan-red), akan segera disampaikan ke DPR RI dalam bentuk RAPBN-P 2013," kata Presiden.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement