Kamis 02 May 2013 07:18 WIB

Pakar Gempa UII Diminta Membantu Cina

Rep: Heri Purwata/ Red: Fernan Rahadi
UII
UII

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pakar bencana UII, Sarwidi dipercaya untuk memberi masukan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa bumi di Sichuan, Cina yang terjadi 20 April 2013 lalu. Ada tiga agenda yang dilakukan Sarwidi selama berada di Cina atas undangan Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) dan pemerintah Cina.

Hari Rabu (8/5), Sarwidi yang menjabat Ketua Harian Pengarah BNPB RI ini akan menjadi salah satu keynote speaker pada simposium internasional "Vitality and Revival -- Wenchuan Post Disaster Reconstruction and International Disaster Risk Reduction" di Sichuan University, Cheng Du, Cina. Kemudian hari Kamis (9/5), sebagai perwakilan dari BNPB RI akan mengikuti ‘International Roundtable Workshop’ di Universitas Sichuan, Cheng Du, Cina.

“Wokshop ini merupakan ajang pertukaran kosep dan pengalaman dalam penanggulangan bencana dan penanganan pasca bencana di berbagai Negara, terutama gempa bumi. Acara ini difasillitasi PBB,” kata Sarwidi, Kamis (2/5).

Sedang hari Jumat (10/5), Sarwidi diminta mengikuti tinjauan khusus dan diskusi lapangan untuk merancang rehabilitasi dan rekonstruksi bagi korban gempa di Sichuan yang terjadi 20 April 2013 lalu. "Kalau melihat dari foto-foto korban gempa di Sichuan, bangunannya hampir sama dengan di Bantul. Konstruksi rumahnya tidak ada tulangannya. Sehingga banyak yang roboh dan rehab rekon-nya akan saya usulkan seperti di Bantul," kata Sarwidi.

Dijelaskan Sarwidi, Jepang, Indonesia dan Cina merupakan negara yang rawan terjadi gempa bumi. Banyak sumber gempa ditemui di ketiga negara ini. Sudah puluhan kali di ketiga negara ini terjadi gempa. Terakhir di Sichuan Cina, 20 April lalu. Tahun 2008,  wilayah Sichuan juga pernah diguncang gempa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement