Rabu 01 May 2013 21:30 WIB

SBY Ibaratkan Pekerja-Perusahaan Berdiri di 2 Kaki

Rep: Esthi Maharani/ Red: Dewi Mardiani
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hubungan serikat pekerja dan perusahaan diibaratkan seperti sedang berdiri di dua kaki. Perusahaan yang dikelola dengan baik, dipimpin, dan direncanakan dengan baik, maka itu adalah separuh dari sukses. Kemudian karyawan yang para pekerjanya bekerja dengan baik, efisien, disiplin, dan produktif itu satu kaki lagi.

Gambaran itu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di hadapan para pekerja PT Unilever Indonesia Tbk di Surabaya, Rabu (1/5). Peringatan hari buruh internasional tahun ini dirayakan bersama para pekerja di PT Maspion Grup dan PT Unilever Indonesia Tbk.

Presiden SBY menegaskan, serikat pekerja dan perusahaan saling melengkapi. “Jika keduanya berdiri, ketika berlari akan kokoh. Kalau satu kaki tidak kokoh, tidak kuat. Sesederhana itu,” katanya. Ia menginginkan di Indonesia bisa terjalin hubungan industrian yang baik dan tulus. Kalaupun ada permasalahan, ada cara untuk mencari solusi bersama.

Ia pun menyadari banyak agenda bersama antara dunia usaha dan dunia pekerja yang harus diselesaikan. Sebut saja, sistem jaminan sosial, upah, outsourcing, kesejahteraan non-upah, bagaimana menjaga produktivitas, hingga semangat kerja.

“Dengan duduk bersama, akan dapat dicarikan solusinya. Mungkin belum ideal. Tapi terbuka peluang barangkali kita bisa memilih solusi yang lebih baik dan lebih ideal,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement