REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan buruh dari berbagai serikat pekerja dan organisasi mahasiswa di Yogyakarta yang tergabung dalam Komite Aksi May Day, menggelar aksi memperingati hari buruh (May Day) di Titik Nol Yogyakarta, Rabu (1/5).
Mereka menggelar aksi dari Taman Parkir Abu Bakar Ali bergerak ke DPRD DIY di Jalan Malioboro dan berakhir di Titik Nol Yogyakarta.
Aksi ratusan buruh ini memenuhi badan jalan Malioboro. Akibatnya sejumlah arus lalu lintas menuju pusat wisata dan perdagangan di Yogyakarta ini ditutup dan dialihkan. Arus lalu lintas dari Jalan Pasar Kembang, Jalan Mataram dan Jalan Mangkubumi yang menuju Malioboro dialihkan.
Arus lalu lintas dari Jalan Pasar Kembang dan Mangkubumi dialihkan ke Kotabaru dan Jalan Mataram. Sedangkan arus lalu lintas dari Jalan Mataram menuju Malioboro dialihkan ke Kota Baru. Akibat pengalihan arus lalu lintas ini antrean kendaraan menuju Malioboro memanjang hingga ratusan meter.
Jalan Malioboro yang biasanya ramai, akibat aksi tersebut menjadi lengang. Hanya ada satu dua sepeda motor dan becak yang melewati jalan pusat Kota Yogyakarta ini.
Aksi May Day di Yogyakarta sendiri berlangsung tertib. Selain membawa spanduk bertuliskan berbagai tuntutan buruh, mereka juga melakukan orasi sepanjang Jalan Malioboro dan membagikan pernyataan sikap.
Beberapa tuntutan para buruh dalam pernyataan sikapnya adalah melawan politik upah murah, hapus sistem kerja kontrak dan outsourcing, Lawan pemberangusan serikat buruh, tolak RUU Ormas, dan beberapa tuntutan lainnya.
"Sistem kerja kontrak dan outsourcing jelas-jelas merugikan buruh dan hanya menguntungkan kalangan pengusaha saja," ujar koordinator aksi, Kirnady.