Rabu 01 May 2013 13:50 WIB

Massa SPSI Doa Bersama Agar SBY Mendengar

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh di kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/5).
Foto: Irfan Abdurrahmat
Aksi unjuk rasa memperingati Hari Buruh di kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Rombongan massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota dan Kabupaten Bekasi pukul 09.00 WIB berangkat menuju Jakarta. Di Jakarta nantinya massa akan menuju bundaran Hotel Indonesia (HI) lalu akan melakukan long march menuju Istana Negara.

Dari penglihatan Republika, Rabu (01/5), lebih kurang 8 ribu massa tengah bersiap berangkat menuju Jakarta. Sebelum perjalanan menuju Jakarta, ribuan buruh menggelar doa bersama.

Dalam doa bersama ini terucap sebuah permintaan agar Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dapat memenuhi tuntutan mereka. Tuntutan ini nantinya mereka suarakan ketika berada di Jakarta.

DPC Bidang Organisasi dan Pendidikan SPSI, Hermansyah, mengatakan kepada Republika di Kantor Dewan Perwakilan Cabang SPSI Kota dan Kabupaten Bekasi, ada sembilan tuntutan yang akan di suarakan untuk pemerintah.

Tuntutan tersebut yaitu menolak upah murah, mendesak agar pemerintah segera menghapus sistem outsourcing, menghapus sistem pemagangan, segera merealisasikan komponen hidup layak dari 60 item menjadi 84 item, meminta segera dibangunnya pengadilan hubungan industrial di Bekasi, memastikan terhitung 1 Januari 2014 mendatang agar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mengenai kesehatan seumur hidup tanpa ada diskriminasi dan menetapkan hari buruh sebagai hari libur nasional.

Komponen buruh yang akan bergerak ke Jakarta terdiri dari berbagai lapisan pekerja. Di antaranya pekerja logam, elektronik, mesin, kimia, energi, pertambangan, percetakan, penerbitan, rokok, dan pekerja pengolah hasil hutan.

Hermansyah menuturkan, sebagian massa akan menggelar zikir bersama di Kabupaten Bekasi. "Massa ada yang menggelar zikir bersama di Kabupaten, sementara yang lain menuju ke Jakarta bergabung bersama elemen buruh lainnya," ujar pria berkacamata ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement