REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemerintah kemungkinan besar akan memberlakukan satu harga BBM (Bahan Bakar Minyak) sehingga harga BBM naik semua. Yang penting bagi masyarakat stok bahan kebutuhan pokok cukup dan distribusinya lancar.
"Karena itu sambil menunggu kepastian harga BBM, kami terus memantau komoditi bahan kebutuhan pokok di DIY. Sampai sekarang harga kebutuhan pokok seperti beras, bawang merah, bawang putih, gula, minyak tanah dan lain-lain masih stabil," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY Riyadi Ida Bagus Salyo Subali pada Republika, Selasa (30/4).
Menurut dia, harga bawang putih sekarang sudah sekitar Rp 23 ribu per kilogram, sedangkan harga bawang merah sudah sekitar Rp 26 ribu per kilogram. "Insya Allah stok persediaan bahan kebutuhan pokok di DIY Stabil. Demikian pula stok yang ada di pengecer relatif bagus," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan apabila terjadi kenaikan harga BBM kemungkinan biaya distribusi akan naik sekitar 5-10 persen. Tentu saja hal itu akan berpengaeuh terhadap kenaikan harga bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, daging, dan lain-lain.
Untuk itu pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi termasuk Bank Indonesia. "Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan distributor. Apabila terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok tidak wajar, Bank Indonesia siap membantu kami untuk melakukan operasi pasar. Pihak distributor minyak goreng curah maupun pabrikan juga siap membantu," kata RIyadi.
Sementara di tempat terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUP dan ESDM) mengatakan sampai sekarang masih belum menerima kepastian dari Pemerintah Pusat tentang kebijakan BBM.
"Tetapi yang saya baca dari koran memang sekarang mulai mengerucut untuk satu harga. Bila harga BBM satu harga kami sudah dan akan mempermudahkan kami, karena tinggal berjalan seperti biasa. Kalau pun pengumuman mendadak bisa langsung dilaksanakan," tuturnya.