REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Puluhan Mahasiswa kembali melakukan unjuk rasa menolak rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan memblokir sejumlah ruas jalan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Mereka memblokir dua ruas jalan protokol yakni Jalan Andi Pangeran Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin persis di depan dua kampus mereka tersebut.
Aksi mahasiswa Universitas Negeri Makasar (UNM) dilakukan di depan gedung Manara Phinisi UNM dan menutup separuh jalan dengan menahan mobil truk sambil berorasi di atas mobil tersebut.
"Kami menolak Kenaikkan harga dan pengurangan subsidi BBM yang dinilai tidak mengedepankan kepentingan rakyat," kata Jenderal Lapangan, Akhwil Hidayat dalaam orasinya.
Dia juga menyebutkan bahwa pengelola blok Migas yang habis masa kontraknya dengan perusahaan asing harus menyerahkan sepenuhnya kepada PT Pertamina sebagai perusahaan negara yeng mengelola Migas.
"Hal itu dilakukan agar Pertamina bisa mengelola dan meningkatkan produksi migas diindonesia dan tidak kekurangan apalagi membeli dan mengeskpor minyak dari luar," katanya.
Hampir dua jam mahasiswa di Jalan AP Pettarani memblokir jalan, sehingga macet tidak terhindarkan. Polisi akhirnya meminta kepada mahasiswa agar membuka akses jalan sehingga pengendara bisa melewati jalan tersebut.
Aksi serupa juga terjadi di Jalan Sultan Alauddin persis di depan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin. Mereka memebakar ban bekas dan menahan mobil tronton sehinggga akses jalan dua arah terebut tertutup. Macet pun tidak terhindarkan.
Dalam orasinya, mereka menuntut agar pemerintah tidak menaikkan BBM dan aparat hukum serta KPK Segera menangkap pejabat okum pelaku korupsi seperti BLBI, Century, Hambalang dan lainnya.
"Kami juga meminta agar rekan kami yang ditahan di Polsek Rappocini agar dilepaskan pasca penangkapan di kampus Muhammadiyah Makassar," sebut Humas aksi komando, Uchu Mattawang.
Sempat terjadi ketegangan antara aparat kepolisian yang sudah berjaga-jaga dengan mahasiswa di depan kampus UIN Alauddin namun dapat dilerai dan konfilk pun dapat diredam.
Bahkan dalam aksi itu sejumlah pengguna jalan mengeluhkan penutupan sebagian ruas jalan di UIN Alauddin. Berdasarkan pantauan hingga pukul 15.30 WITA, aksi blokir jalan masih berlangsung di Jalan Sultan Alauddin Makassar.