REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri siap mengamankan pelaksanaan unjuk rasa Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh pada Rabu (1/5) lusa.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar menjelaskan, setidaknya ada enam belas kelompok buruh akan melakukan long march yang terpusat di Jakarta. Dengan potensi massa yang dapat mencapai ratusan ribu, Polri mengaku siaga dalam menggalang pengamanan.
Bersama dengan Polda Metro Jaya, Polri akan melakukan koordinasi agar cara penyampaian aspirasi oleh para buruh tak dibumbui kekerasan. “Kami juga imbau agar para pengunjuk rasa besok menjaga ketertiban dan tidak merusak fasilitas umum,” kata Boy di Mabes Polri, Jakarta, Senin (29/4).
Boy berujar, polisi akan mengawasi ketat jalannya unjuk rasa agar kegiatan yag dihelat murni sebagai bentuk aspirasi buruh, khususnya berkenaan dengan outsourcing. Pasalnya, tak dapat dipungkiri kekhawatiran adanya unsur titipan oleh pihak tidak bertanggung jawab dalam demo tersebut bisa saja menjadi ancaman.
“Kami titip agar teman-teman pengunjuk rasa tidak keluar dari koridor aspirasinya,” kata jenderal bintang satu ini.Menurut Boy, Polri akan menindak tegas pihak-pihak yang memprovokasi kegiatan tersebut. “Nanti otoritasnya ada di Polda kami bersifat bantuan saja, personel 20 sampai 30 ribu disiapkan,” ujarnya.
Boy mengungkapkan, aksi demo lainnya yang akan menyusul terjadi di Makassar, Semarang, dan Bandung pun telah masuk dalam agenda pengamanan Polri.