Kamis 25 Apr 2013 23:13 WIB

Fatayat NU Fokus Kepada Advokasi Perempuan

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Mansyur Faqih
Ketua Komisi VIII DPR RI Ida Fauziah
Ketua Komisi VIII DPR RI Ida Fauziah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di hari jadinya yang ke-63, Fatayat Nadlatul Ulama (NU) memfokuskan diri pada advokasi terhadap perempuan. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum PP Fatayat NU Ida Fauziyah, Kamis (25/4).

Di samping advokasi, kegiatan ritual keagamaan, seperti pengajian tetap rutin dilakukan. Dari berbagai bidang yang menjadi perhatian Fatayat, ekonomi dan kesehatan perempuan menjadi fokus utama. 

Peringatan hari lahir (harlah) tahun ini mengambil tema 'Meneguhkann Karakter KeIslaman dan Ke-Indonesiaan'. Ida menjelaskan berbagai kondisi di masyarakat sekarang ini merefleksikan kurangnya karakter ke-Islaman.

"Dilihat dari tingkat kemauan masyarakat untuk beragama sudah tinggi, tapi belum berdampak pada kesolehan sosial," ujarnya kepada Republika.

Ia menambahkan, kesolehan sosial yang dimaksud misalnya masyarakat kurang mengemban tanggung jawab sosial. Anak jalanan, anak-anak korban narkotika dan anak korban perdagangan manusia menjadi beberapa contoh dari sekian banyak persoalan sosial di masyarakat.

Memecahkan persoalan tersebut, menurut Ida, bukan hanya tanggung jawab negara. Semua elemen masyarakat perlu terlibat dan bertanggung jawab. 

Sebagai organisasi beranggotakan perempuan muda usia 20-45 tahun, ia mengajak anggotanya lebih memperhatikan lingkungan sosial sekitarnya. Dimulai dari lingkup terkecil, yaitu keluarga. 

Menurutnya, para perempuan ini yang berperan meneguhkan ke-Islaman dengan lebih dekat. Dari sisi ke-Indonesiaan, Ida menilai karakter Indonesia telah luntur. 

"Semangat gotong royong, kerukunan dan silaturahmi perlu diteguhkan kembali," kata anggota DPR dari PKB tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement