Selasa 23 Apr 2013 20:06 WIB

Sulit Dapat Solar, Ratusan Truk Tertahan di SPBU

Seorang pengendara motor berada di SPBU yang telah kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (1/7). Meski persediaan solar mencapai 2.383 Kl dan bensin 2.340 Kl di depo Pertamina Krueng Raya Provinsi Aceh, namun krisis
Foto: Antara
Seorang pengendara motor berada di SPBU yang telah kehabisan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tapaktuan, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (1/7). Meski persediaan solar mencapai 2.383 Kl dan bensin 2.340 Kl di depo Pertamina Krueng Raya Provinsi Aceh, namun krisis

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ratusan truk angkutan barang tertahan di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cirebon, Jawa Barat, akibat kesulitan mendapatkan bahan bakar jenis solar bersubsidi.

Kartono, salah seorang petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum di Palimanan kabupaten Cirebon, Selasa (23/4), mengatakan, ratusan truk dan bus angkutan umum tertahan di SPBU karena mereka kesulitan mendapatkan pasokan bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi.

Ia menambahkan, kesulitan bahan bakar minyak mulai dirasakan akibat kiriman dari Pertamina untuk bahan bakar jenis solar bersubdisi dikurangi, sedangkan permintaan sepanjang jalur utama Pantura cukup tinggi karena dilalui oleh ribuan truk dan bus angkutan umum.

Sementara itu Junanto petugas SPBU lain di Arjawinangun Kabupaten Cirebon mengaku, ratusan kendaraan truk dan bus angkutan umum tujuan Jakarta Cirebon tertahan di SPBU karena perbekalan bahan bakar jenis solar bersubsidi tidak akan cukup.

Mereka sudah antre sejak dua hari lalu, kata dia, sehingga menganggu pembeli premium dan pertamax, selalin itu jalan utama arah Kabupaten Indramayu macet karena menghalangi jalur tersebut.

Sementara itu Tarno, sopir truk angkutan barang di SPBU Cirebon mengaku, kebutuhan solar dari Cirebon hingga Jakarta bisa mencapai 100 liter, kini tersisa paling hanya lima liter sehingga pejalanan akan terhambat karena bahan bakar solar tidak mencukupi.

Kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak jenis solar bersubsidi sudah terjadi sekitar dua pekan, kata dia, meski harganya akan naik harapannya kebutuhan terpenuhi sehingga perjalanan lancar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement