REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan sinyal kapan pemerintah akan menetapkan kebijakan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM), bulan depan.
"Kami menyadari subsidi yang terlalu besar tidak sehat bagi fiskal, makro ekonomi kami, dan kami segera melakukan langkah-langkah pengurangan subsidi bulan depan ini. Mudah-mudahan akan membuat baik keadaan ekonomi dan sektor riil di Indonesia," kata Presiden saat menghadiri acara yang diselenggarakan Kantor Berita Thompson Reuters di Singapura, Selasa (23/4).
Kepala Negara mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk memastikan keberhasilan kebijakan pengurangan subsidi dan di sisi lain memastikan kenaikan harga BBM tidak akan menimbulkan inflasi yang berlebihan sehingga pada akhirnya meningkatkan kemiskinan.
"Oleh karena itu, pilihan kebijakan itulah yang diambil, sekarang sedang dimatangkan, saya belum menyampaikan berapa kenaikannya. Tapi yang jelas bagus untuk fiskal, lebih sehat, tidak akan meledakkan angka kemiskinan," katanya.
Dikatakannya, pemerintah masih bisa memproteksi rakyat miskin dan penghematan dari itu semua digunakan untuk memabngun infrastruktur dan menanggulangi kemiskinan. Presiden mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM akibat kenaikan harga minyak mentah dunia pernah dilakukan pada 2005 dan 2008.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
