Selasa 23 Apr 2013 15:46 WIB

Indonesia Pasok 50 Persen Rumput Laut Dunia

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Dewi Mardiani
Budidaya rumput laut (ilustrasi)
Foto: alibaba.com
Budidaya rumput laut (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Rumput laut Indonesia semakin diperhitungkan di pasar dunia. Itu tergambar dari permintaan akan rumput laut jenis eucheumacotoni, di mana Indonesia mampu mensuplai sebesar 50 persen kebutuhan dunia untuk jenis rumput laut itu.

"Kita memang semakin diperhitungkan, karena produk rumput laut kita semakin dikenal di pasar dunia," kata Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Afari Azis. Hal itu dikemukakan Safari, di Nusa Dua, Bali, Rabu (23/4), di sela-sela kegiatan Program Hilirisasi Rumput Laut yang berlangsung 22-26 April, dengan peserta dari 50 negara.

Dikatakan Safari, ekspor rumput laut Indonesia menyasar pasar Amerika, Eropa, dan sejumlah negara Asia. Kendati sejumlah pesaing mulai tumbuh, seperti Filifina, Malaysia, Brazil, India, namun rumput laut jenis euceomacotoni produk Indonesia masih jauh lebih bagus.

Untuk rumput laut jenis eucheumacotoni, Idonesia memiliki produksi nasional sebesar 169 ribu ton setahun dan 10 persen di antaranya diproduksi di Bali. Harga rumput laut jenis eucheumacotoni sekitar Rp 10.000 per kilogram.

Sementara itu sehari sebelumnya, saat membuka pertemuan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutardjo, mengatakan pemerintah terus menggalakan proses hilirisasi rumput laut, dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah. Bahkan pada 2013, program hilirisasi rumput laut menarik pemodal menanamkan investasi sebesar Rp 165 miliar.

Indonesia jelas menteri, memiliki potensi budidaya rumput laut dengan total luas areal 1,11 juta hektar. Pada 2013 pemerintah mematok produksi rumput laut sebesar 7,5 juta ton, atau meningkat 30 persen dari tahun sebelumnya yang hanya 5,2 juta ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement